Merkurius merupakan planet terkecil dalam tata surya, dan
juga planet yang paling dekat dengan Matahari, jaraknya adalah sekitar 58 juta
km dan jarak Merkurius dengan Bumi adalah 92 juta km. Merkurius tidak mudah
dilihat dengan telanjang mata. Merkurius sering terlihat di saat fajar dan
senja hari, sehingga dianggap sebagai bintang pagi dan bintang malam. Merkurius
merupakan planet terkecil kedua setelah Pluto. Diameter Merkurius 40% lebih
kecil daripada Bumi dan lebih besar daripada Bulan. Ukuran Merkurius lebih
kecil dari satelit Yupiter, Ganymede dan satelit Saturnus, Titan. Atmosfer
Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari
permukaannya karena semburan angin surya. Besarnya inti besi dan tipisnya kerak
Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan
luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan
("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal Matahari.
Merkurius hanya bisa diamati secara visual pada jarak
maksimum 28,3 derajat dari Matahari. Artinya, planet ini hanya terlihat di
langit timur sebelum Matahari terbit atau di barat setelah Matahari terbenam.
Dengan jarak sudut sekecil itu, kita hanya memiliki waktu maksimum selama 1 jam
53 menit saja untuk mengamati planet ini, yaitu pada saat Merkurius mencapai
elongasi maksimalnya.
Jika kita berada di Merkurius, kita dapat menyaksikan
Matahari bergerak retrograde di langit. Di satu lokasi, setelah terbit di timur
dan sebelum melintasi meridian, Matahari akan sedikit bergerak mundur lalu
kembali bergerak ke barat hingga terbenam. Begitu pula setelah Matahari
terbenam, ia akan mengalami gerak retrograde sekali lagi (walaupun tidak dapat
diamati). Akibatnya, satu hari di sana (sekali siang dan sekali malam) sama
dengan 176 hari Bumi (sekitar 6 bulan).
Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri
geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui adalah lobed
ridges atau rupes, kemungkinan terjadi
karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya.
Permukaan Merkurius terdapat benjolan mirip dengan bulan. Benjolan itu
muncul akibat benturan dengan meteor. Merkurius merupakan planet yang tandus.
Permukaannya berbatu-batu dan terdapat banyak kawah. Merkurius memiliki kawah
terbesar yang bernama Kaloris. Kaloris memiliki garis tengah sekitar 1300 km.
Lapisan Merkurius terdiri dari Inti Merkurius, Lapisan
Mantel dan Lapisan Kerak:
i. Inti Merkurius
Inti Merkurius terdiri dari unsur-unsur besi campuran.
Inti Merkurius ini memiliki tebal 1900 km.
ii. Lapisan Mantel
Lapisan Mantel terdiri dari unsur
silikat. Lapisan Mantel memiliki tebal 600 km.
iii. Lapisan Kerak
Lapisan Kerak terdiri dari unsur besi dan silikat.
Lapisan kerak memiliki tebal 100-200 km.
Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius
karena Merkurius adalah salah satu objek yang sulit diamati. Bahkan periode
rotasi planet ini baru diketahui benar pada tahun 1965 setelah Merkurius
diamati dengan radar. Pengiriman wahana untuk meneliti Merkurius dari dekat pun
tidak mudah. Posisinya yang dekat dengan Matahari, ketiadaan atmosfer, dan
perbedaan laju orbit adalah beberapa hal yang menyulitkan. Alhasil, hingga kini
baru ada 2 misi yang sukses mengamati Merkurius, yaitu Mariner 10 dan Messenger.
Wahana Mariner 10 diluncurkan pada 3 November 1973.
Proses keberangkatannya yang memanfaatkan planet Venus (sebagai “ketapel”
gravitasi) adalah yang pertama dilakukan dalam sejarah penerbangan antariksa.
Ketika melintas di dekat Venus, wahana ini mengambil rekaman fotografi
ultraungu dari planet itu.
Walaupun Venus sudah pernah diamati dengan teleskop
landas Bumi sebelumnya, tetap saja foto Venus yang diberikan Mariner 10 ini
mengundang kekaguman para peneliti. Wahana ini telah memberikan pengetahuan luar
biasa tentang permukaan Merkurius dan mendeteksi adanya medan magnet di
Merkurius. Satu hal yang mengagetkan bagi peneliti adalah planet ini memiliki
rotasi yang lambat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar