Sabtu, 01 Maret 2014

Tentang Matahari


Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Matahari berbentuk bola gas yang berpijar dengan diameter kira-kira 1.400.000 km. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari termasuk cukup besar dan cemerlang.

Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton.
Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II". Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini.
Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal.

1.    Unsur Penyusun Matahari
Unsur-unsur penyusun matahari dapat diketahui dengan mempelajari spektroskopi. Dari analisis spektroskopi didapat data bahwa matahari tersusun dari unsur-unsur:
No.
Unsur Penyusun Matahari
Prosentase(%)
1.
Hidrogen (H)
76,4
2.
Helium (He)
21,8
3.
Oksigen (O2)
0,8
4.
Karbon (C)
0,4
5.
Neon (Ne)
0,2
6.
Besi (Fe)
0,1
7.
Nitrogen (N)
0,1
8.
Silikon (Si)
0,08
9.
Magnesium (Mg)
0,07
10.
Sulfur (S)
0,05
11.
Nikel (Ni)
0,01

2.    Lapisan Matahari
a.    Inti Matahari
Inti matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi hidrogen menjadi inti helium dan menghasilkan reaksi yang sangat besar. Inti merupakan bagian paling dalam pada Matahari. Inti Matahari memiliki suhu yang sangat tinggi, yaitu sekitar 15 juta Kelvin. Karena tingginya suhu matahari, sat padat dan cair tidak mungkin hadir dalam matahari. Dengan kata lain, matahari adalah suatu gas panas dengan massa jenis 1,4 kali massa jenis air.
b.    Fotosfer
Lapisan Fotosfer adalah bagian permukaan matahari yang dapat dilihat dari bumi, atau disebut juga lapisan cahaya. Cahaya Fotosfer sangat terang yang dapat mengalahkan lapisan paling luar matahari, yaitu korona. Oleh karena itu, sinar dari korona tidak terlihat oleh mata. Lapisan gas merah yang cemerlang di sekeliling fotosfer dinamakan kromosfer. Suhu di bagian dalam fotosfera kira-kira 6000 kelvin. Fotosfer memiliki ketebalan 300 km.
c.    Kromosfer
Lapisan kromosfer dapat terlihat saat terjadi gerhana matahari. Kromosfer merupakan lapisan tipis pada atmosfer matahari. Lapisan kromosfer terletak di atas fotosfer dengan kedalaman sekitar 2.000 kilometer. Kromosfera tersusun dr lapisan hidrogen. Suhu lapisan kromosfera di dekat korona mencapai 10.000 kelvin. Nama kromosfer berasal dari fakta bahwa kromosfer memiliki warna kemerahan. Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer.
d.    Korona
Korona adalah lapisan matahari yang paling luar. Lapisan ini juga sering disebut lapisan atmosfer matahari bagian luar. Hal ini disebabkan korona juga merupakan lapisan gas. Gas yang terdapat di korona sangat tipis. Gas tersebut sering tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi matahari. Karena merupakan lapisan gas tipis, bentuk korona selalu berubah-ubah.
Gas alam korona mencapai suhu 2 juta Kelvin. Suhu ini disebabkan oleh pemaksaan perpindahan kalor secara konveksi dari fotosfer ke kromosfer. Korona memiliki tebal 700.000 km. Adapun suhunya diperkirakan 1 juta K. Korona dapat diamati setiap saat dengan teleskop. Teleskop yang digunakan untuk mengamati korona disebut Koronagraf.

3.    Aktifitas Matahari
Berdasarkan pengamatan dari Bumi, terjadi aktivitas-aktivitas yang berlangsung di permukaan matahari, diantaranya:
a.    Gumpalan Matahari (Granula) pada Fotosfer
Gumpalan matahari (granula) timbul karena perbedaan suhu yang sangat besar antara inti dan fotosfer. Suhu di inti matahari mencapai 15 juta K, sedangkan di fotosfer 5.700 K. Perbedaan suhu yang sangat besar ini menyebabkan aliran gas yang sangat panas dari inti matahari ke fotosfer berupa gumpalan-gumpalan. Gumpalan-gumpalan inilah yang disebut gumpalan matahari atau granula. Adanya granula menyebabkan permukaan fotosfer tidak rata.
b.    Bintik Matahari (Sunspot)
Bintik-bintik matahari (sunspot) adalah daerah gelap pada fotosfer. Daerah gelap ini timbul karena suhu pada daerah tersebut lebih rendah daripada daerah sekitarnya. Perbedaan suhu itu disebabkan oleh terhalangnya kepulan (gumpalan) gas panas dari bagian dalam matahari (inti matahari). Hal ini terjadi karena adanya gangguan medan magnet matahari.
c.    Lidah Api Matahari (Prominensa)
­      Prominensa adalah salah satu ciri khas matahari, berupa bagian matahari menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian permukaan serta seringkali berbentuk loop (putaran). Prominensa disebut juga sebagai filamen matahari karena meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di angkasa yang gelap, namun tidak lebih terang dari keseluruhan matahari itu sendiri. Prominensa hanya dapat dilihat dari bumi dengan bantuan teleskop dan filter. Prominensa terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) diestimasi berukuran panjang 350 ribu km.
Sama seperti korona, prominensa terbentuk dari plasma namun memiliki suhu yang lebih dingin. Prominensa berisi materi dengan massa mencapai 100 miliar kg. Prominensa terjadi di lapisan fotosfer matahari dan bergerak keluar menuju korona matahari.Plasma prominensa bergerak di sepanjang medan magnet matahari.Erupsi dapat terjadi ketika struktur prominesa menjadi tidak stabil sehingga akan pecah dan mengeluarkan plasmanya.Ketika terjadi erupsi, material yang dikeluarkan menjadi bagian dari struktur magnetik yang sangat besar disebut semburan massa korona (coronnal mass ejection/ CME).

Pergerakan semburan korona tersebut terjadi pada kecepatan yang sangat tinggi, yaitu antara 20 ribu m/s hingga 3,2 juta km/s.Pergerakan tersebut juga menyebabkan peningkatan suhu hingga puluhan juta derajat dalam waktu singkat. Bila erupsi semburan massa korona mengarah ke Bumi, akan terjadi interaksi dengan medan magnet bumi dan mengakibatkan terjadinya badai geomagnetik yang berpotensi mengganggu jaringan komunikasi dan listrik. Suatu prominensa yang stabil dapat bertahan di korona hingga berbulan-bulan lamanya dan ukurannya terus membesar setiap hari.Para ahli masih terus meneliti bagaimana dan mengapa prominensa dapat terjadi.

Planet Bagian Dalam: Merkurius


Merkurius merupakan planet terkecil dalam tata surya, dan juga planet yang paling dekat dengan Matahari, jaraknya adalah sekitar 58 juta km dan jarak Merkurius dengan Bumi adalah 92 juta km. Merkurius tidak mudah dilihat dengan telanjang mata. Merkurius sering terlihat di saat fajar dan senja hari, sehingga dianggap sebagai bintang pagi dan bintang malam. Merkurius merupakan planet terkecil kedua setelah Pluto. Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi dan lebih besar daripada Bulan. Ukuran Merkurius lebih kecil dari satelit Yupiter, Ganymede dan satelit Saturnus, Titan. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin surya. Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal Matahari.
Merkurius hanya bisa diamati secara visual pada jarak maksimum 28,3 derajat dari Matahari. Artinya, planet ini hanya terlihat di langit timur sebelum Matahari terbit atau di barat setelah Matahari terbenam. Dengan jarak sudut sekecil itu, kita hanya memiliki waktu maksimum selama 1 jam 53 menit saja untuk mengamati planet ini, yaitu pada saat Merkurius mencapai elongasi maksimalnya.
Jika kita berada di Merkurius, kita dapat menyaksikan Matahari bergerak retrograde di langit. Di satu lokasi, setelah terbit di timur dan sebelum melintasi meridian, Matahari akan sedikit bergerak mundur lalu kembali bergerak ke barat hingga terbenam. Begitu pula setelah Matahari terbenam, ia akan mengalami gerak retrograde sekali lagi (walaupun tidak dapat diamati). Akibatnya, satu hari di sana (sekali siang dan sekali malam) sama dengan 176 hari Bumi (sekitar 6 bulan).
Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya.  Permukaan Merkurius terdapat benjolan mirip dengan bulan. Benjolan itu muncul akibat benturan dengan meteor. Merkurius merupakan planet yang tandus. Permukaannya berbatu-batu dan terdapat banyak kawah. Merkurius memiliki kawah terbesar yang bernama Kaloris. Kaloris memiliki garis tengah sekitar 1300 km.
Kala revolusi Merkurius adalah 88 hari dan rotasi 59 hari. Suhu permukaan Merkurius berkisar antara -180 sampai 430 °C. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai  kepadatan sebesar 5,43 g/cm3. Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius mempunyai tebal sekitar 100-200 km.

Lapisan Merkurius terdiri dari Inti Merkurius, Lapisan Mantel dan Lapisan Kerak:
                      i.    Inti Merkurius
Inti Merkurius terdiri dari unsur-unsur besi campuran. Inti Merkurius ini memiliki tebal 1900 km.
                    ii.    Lapisan Mantel
Lapisan Mantel terdiri dari unsur silikat. Lapisan Mantel memiliki tebal 600 km.
                   iii.    Lapisan Kerak
Lapisan Kerak terdiri dari unsur besi dan silikat. Lapisan kerak memiliki tebal 100-200 km.

Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena Merkurius adalah salah satu objek yang sulit diamati. Bahkan periode rotasi planet ini baru diketahui benar pada tahun 1965 setelah Merkurius diamati dengan radar. Pengiriman wahana untuk meneliti Merkurius dari dekat pun tidak mudah. Posisinya yang dekat dengan Matahari, ketiadaan atmosfer, dan perbedaan laju orbit adalah beberapa hal yang menyulitkan. Alhasil, hingga kini baru ada 2 misi yang sukses mengamati Merkurius, yaitu Mariner 10 dan Messenger.
Wahana Mariner 10 diluncurkan pada 3 November 1973. Proses keberangkatannya yang memanfaatkan planet Venus (sebagai “ketapel” gravitasi) adalah yang pertama dilakukan dalam sejarah penerbangan antariksa. Ketika melintas di dekat Venus, wahana ini mengambil rekaman fotografi ultraungu dari planet itu.

Walaupun Venus sudah pernah diamati dengan teleskop landas Bumi sebelumnya, tetap saja foto Venus yang diberikan Mariner 10 ini mengundang kekaguman para peneliti. Wahana ini telah memberikan pengetahuan luar biasa tentang permukaan Merkurius dan mendeteksi adanya medan magnet di Merkurius. Satu hal yang mengagetkan bagi peneliti adalah planet ini memiliki rotasi yang lambat.

Planet Bagian Dalam: Venus


Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari. Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan diameter 12.104 km. Planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi.

Venus memiliki Atmosfer. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hamper tidak mungkin terdapat kehidupan. Tekanan Atmosfer di permukaan planet Venus adalah 92 kali lipat dari Bumi. Dengan suhu permukaan rata-rata 400°C, bisa dikatakan bahwa Venus merupakan planet terpanas di Tata Surya. Kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer.

Venus sering disebut sebagai bintang kejorapada saat Planet Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur. Venus merupakan obyek alami yang terang di langit malam setelah Bulan. Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari. Venus mengorbit selama 224,7 hari Bumi. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain yang ada di Tata Surya. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi Matahari.

Planet Bagian Dalam: Bumi




Bumi merupakan planet terdekat ketiga dari Matahari. Usia Bumi diperkirakan mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan Matahari adalah 149,6 juta km. Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Bumi adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup.
Bumi terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing Kerak Bumi, Selimut/Selubung Mantel, dan Inti Bumi. 

                      i.    Kerak Bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.. Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan tanah dan batuan. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat Celcius. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (46,6%), Silikon (27,7%), Aluminium (8,1%), Besi (5,0%), Kalsium (3,6%) Natrium (2,8%), Kalium (2,6%) dan Magnesium (2,1%). Unsur–unsur tersebut membentuk satu senyawa yang disebut dengan batuan.
                    ii.    Selimut atau Selubung Mantel
Selimut merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi.Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat.Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat Celcius.
                   iii.    Inti Bumi
Inti Bumi terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900–5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC.Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4500oC

Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Sekitar 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara terdisi dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet (magnetosfer) yang melindungi permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 km. Lapisan ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Ionosfer/Termosfer, dan Eksosfer.

                   iv.    Lapisan Troposfer
Pengertian Troposfer adalah lapisan yang merupakan pusat aktivitas manusia, lapisan ini terletak tepat diatas kerak bumi lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 10 kilometer, disini terdapat proses siklus air, petir, pelangi dan masih banyak lagi, di lapisan ini juga pustanya oksigen berkumpul dan dihirup oleh manusia untuk bernafas.
                    v.    Lapisan Stratosfer
Pengertian Stratosfer adalah lapisan bumi setelah kerak bumi dan troposfer memiliki ketebalan sekitar 10-50 kilometer diatas permukaan bumi, lapisan ini sering kita sebut dengan ozon yang merupakan pelindung bumi dari bahaya sinar ultraviolet.
                   vi.    Lapisan Mesosfer
Pengertian Mesosfer adalah lapisan bumi setelah kerak bumi, troposfer, dan stratosfer yang memiliki ketinggian sekitar 50-80 kilometer duatas lapisan kerak bumi. Di lapisan ini dapat memantulkan berbagai jenis gelombang elektro magnetic seperti televisi, radio dan handphone.
                 vii.    Lapisan Ionosfer/Termosfer
Pengertian Termosfer adalah lapisan bumi setelah kerak bumi, troposfer, stratosfer, dan mesosfer yang memiliki ketinggian 50-500 kilometer dari atas kerak bumi disini merupakan pusat paparan penyaringan sinar x.
                viii.    Lapisan Eksosfer
Pengertian Eksosfer adalah lapisan bumi setelah kerak bumi, troposfer, stratosfer, dan mesosfer yang memiliki ketinggian lebih dari 500 kilometer diatas permukaan bumi, dan ini sudah memasuki atau tergolong dalam ruang hampa udara.


Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan.

Planet Bagian Dalam: Mars


Mars adalah planet terdekat keempat dari matahari. Nama Mars diambil dari nama dewa orang Romawi yang memiliki arti Dewa Perang. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars adalah planet berbatuan dengan atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Di permukaan mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan tudung es. Periode rotasi dan siklus musim mars mirip dengan bumi. Di mars terdapat Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya.

Gunung-gunung tertinggi di Mars ini dapat dijumpai di dekat dataran tinggi Tharsis seperti Ascraeus Mons, Pavonis Mons dan Arsia Mons. Mars juga memiliki Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya.

Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars. Keadaan di mars tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah, ditambah dengan komposisi udara sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal disana. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi Matahari. Planet ini juga berotasi, kala rotasi nya 25,62 jam. Mars memiliki 2 satelit alami kecil, yaitu Phobos dan Deimos yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.

Planet Bagian Luar: Jupiter


Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari. Jarak rata-rata antara Jupiter dan matahari adalah 778,3 juta km, lebih jauh 5 kali lipat dari permukaan bumi. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 149.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa.

Periode rotasi planet ini adalah 9 jam 55 menit, sedangkan periode revolusi adalah 11, 86 tahun. Jauh lebih lama dari waktu yang dibutuhkan Bumi. Orbit planet ini berbentuk sedikit oval. Planet ini memiliki gaya gravitasi yang mencapai 2,4 kali lebih kuat daripada Bumi. Planet Jupiter biasanya menjadi objek tercerah keempat di langit, setelah Matahari, Bulan, dan Venus. Namun, pada saat-saat tertentu, Mars yang terlihat lebih cerah daripada Jupiter. Planet ini juga memiliki atmosfer yang mengandung Hidrogen(86%) dan Helium(14%). Suasana planet Jupiter, kandungan utamanya adalah unsur-unsur teringan, yaitu 86% hidrogen (H) dan 14% helium (He). Persentasi hidrogen ini, berdasarkan pada jumlah molekul hidrogen pada atmosfer, bukan pada jumlah massa mereka.
Dan sejumlah kecil unsur-unsur lainnya, yaitu metana, amonia, phosphin, asetilena, etana, germanium, karbon monoksida, dan air. Para ilmuwan menghitung jumlah tersebut dari pengukuran yang diambil lewat teleskop dan instrumen lainnya di Bumi dan pesawat ruang angkasa. Unsur-unsur itulah yang membentuk lapisan awan warna-warni awan pada batas ketinggian yang berbeda. Awan-awan putih pada zona yang tertinggi, terbuat dari kristal amonia yang membeku. Awan dibawahnya lebih gelap, berasal dari bahan kimia lain yang terjadi pada sabuk. Dan di tingkat terendahnya yang dapat dilihat, terdapat awan biru.
Di dekat pusat planet Jupiter, memiliki suhu yang jauh lebih tinggi. Suhu pada intinya mungkin bisa mencapai sekitar 24.000°C, artinya pada inti planetnya, lebih panas dari permukaan Matahari. Planet ini juga memiliki medan magnet raksasa. Medan magnet di planet ini terikat oleh partikel elektron, proton, dan partikel listrik lainnya. Medan magnet tersebut sangat kuat sehingga dapat merusak system operasi pesawat ruang angkasa.

Tidak hanya Saturnus yang memiliki cincin yang mengitari permukaannya. Yupiter juga memiliki tiga cincin yang sangat tipis di sekitar garis khatulistiwa. Cincin ini berwarna hamper sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Namun, cincin tersebut lebih redup sehingga tidak terlalu jelas terlihat. Jupiter memiliki 68 satelit, diantaranya adalah Europa, Ganymede, Callisto dan Io. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.

Planet Bagian Luar: Saturnus


Saturnus adalah planet ke enam. Saturnus berdiameter sekitar 120.000 kilometer, jadi merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter. Saturnus dikenal juga sebagai planet bercincin. Saturnus berjarak 1.428 juta kilometer dari matahari, jarak ini hampir 10 kali jarak bumi-matahari. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya. Inti planet saturnus mirip dengan yupiter. Planet ini memiliki inti planet di pusatnya dan sangat panas, temperaturnya mencapai 16.000 K(36.540 oF, 18.730 oC). Inti planet saturnus berat, dengan massa sekitar 9-22 kali lebih dari massa inti bumi.

Bagian luar atmosfer saturnus terbuat dari 96,7% hydrogen dan 3% helium, 0,2% metana dan 0.02% amonia. Pada atmosfer saturnus juga terdapat sedikit kandungan asetilena, etana dan fosfin. Saturnus memiliki Cincin.
Cincin itu pertama sekali dilihat oleh Galileo Galilei pada tahun 1610 dengan teleskopnya. Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Cincin ini terentang dari 6.630 km-120.700 km di atas atmosfrer saturnus. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, bumi, saturnus, dan mataharin akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40 menit 24 detik.

Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum dipastikan). Tujuh diantaranya cukup massif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan(satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Lapetus.